Dia tertidur di atas angin
deru menemukan dasar mimpi
sebuah nasib hadir
memimpin ke ruang merah.
Dan angin senja yang sesat
tercicir di hutan hutan malam
tempat sepi berhimpun
menjamah rindu berputik.
Sewaktu terjaga pintu berbunga
harumnya melukis kehidupan
di suatu lorong yang ungu
ada sebingkai harapan
keruh dan terpadam.
Sajak-sajak kerdil pun tumbuh di cangkir cinta.
Angin nipis yang membawa takdir
tertulis di dedaunan langit
setelah dia tertidur
disembunyikan malam yang asyik
malam yang putih
dan malam yang kasih.
SOLIHIN OSMAN
MSU, Shah Alam
1 comment:
Puisi mengibas kembali zaman sekolah...kelas kesusateraan melayu...subjek yang mungkin tidak disukai ramai...
Post a Comment